Karena terkadang kita harus berbicara.

Tempat dimana semua saling bercampur tidak karuan.

Selasa, 20 Juli 2010

Anarko Punk dan Apa itu Anarki ( anti hirarki )


Apa itu Anarkisme?

Anarkisme adalah
sebuah alternative bagi system yang ada sekarang. Kegagalan para politisi dalam
“politik jual-beli” meyakinkan sebuah kontra kultur akan ide bahwa kita semua
akan jauh lebih baik hidup tanpa vampir-vampir ini.Semua pemerintahan tidaklah
diinginkan dan tidak perlu, tidak ad pelayanan yang dapat disediakan
pemerintahan yang tidak dapat disediakan oleh suatu komunitas secara swadaya.
Kita tidak perlu disuruh-suruh melakukan sesuatu atau diberitahu bagaimana
menghidupi hidup kita apalagi dibebani oleh pajak, aturan, regulasi-regulasi
serta tuntutan akan hasil kerja kita.

Ketika harus memilih diantara ideology politik, Punk cenderung
Anarkis. Hali ini tidak mengesampingkan fakta masih ada punk yang tidak membaca
sejarah dan terus mempromosikan bentuk-bentuk kapitalisme atau komunisme
berjalan dimuka bumi ini. Akan tetapi dapat dikatakan hampir semua punk percaya
dengan prinsip Anarkis, untuk sama sekali tidak menggunakan pemerintah resmi
atau pengatur serta menghargai kebebasan dan tanggung jawab individu.Pada
perkembangan awal, apa yang disebut peradaban adu segelintir orang yang
menyadari jika mereka dapat hidup dengan mudah dan menjadi kaya dengan membuat
orang lain bekerja bagi mereka. Orang-orang ini menggunakan tipuan bahkan
kekerasan untuk menginstitusi diri mereka sebagai ketua, orang suci, raja atau
pendeta. Dengan menggunakan ancaman dan tahayul, mereka membuat orang lain
patuh, dimana orang-orang ini selalu menjadi subjek dari orang-orang yang
menemukan cara tersebut dan kemudian menjadi penguasa-penguasa baru atas nama
Reformasi yang tidak akan pernah menghasilkan perubahan apa-apa karena tetap
mempertahankan adanya pemerintah.

Punk telah beralih pada Anarkisme sebagai alternative bagi system
dunia yang eksis sekarang, ikut terlibat mencari alternative dari siklus
kontinuitas penindasan yang terjadi dalam setiap revolusi selama ini. Kami
mengorganisasikan pengumpulan dana dan pertunjukan-pertunjukan gratis,
pengajaran-pengajaran berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan orang-orang yang
membutuhkan. Kami menentang Rasisme, Seksisme, Homofobia, Militerisme,
Kekerasan, Ketidaksamaan ekonomi serta Sensor. Biasanya Anarkis Punk tersebut
cukup puas dengan lingkaran teman-teman mereka sendiri serta menolak
menyebarkan Anarkisme dengan skope yang lebih luas. Sikap ini dapat
diinterprestasikan sebagai satu konsepsi bahwa dirinya adalah Anarkis tetapi
tidak menerima fakta bahwa orang lainpun dapat mengatur dirinya mereka sendiri.
Ide ini merupakan cerminan budaya Borjuis, suatu kepercayaan bahwa “saya OK dan
orang-orang lainlah yang ngaco” bukanlah Anarkisme. Hal inilah yang sering
terdapat dalam tulisan-tulisan Anarkis Punk.

Anarkisme bukan Chaos

Anarki secara personal merupakan subjek akan klaim statis bahwa
Pemerintahan dan bentuk-bentuk penegak hukum diperlukan untuk mencegah
pembunuhan dan pencurian, bukan mencontohkan sebuah kekerasan. Para Anarkis
percaya bahwa penggunaan kekuatan untuk mengontrol orang lain adalah
pelanggaran harga diri manusia.”Jika saya menemukan diri saya dalam posisi dimana
kekuatan mengancam saya serta secara langsung melanggar hak-hak dan harga diri
saya, maka saya akan mencegahnya dengan melakukan semua hal yang saya bisa,
dalam hal ini tindakan yang menggunakan akal dan pikiran murni, bukan
melawannya dengan kekuatan fisik.”

Mengakui terdapatnya banyak kekerasan dalam hidup kita serta
mengatakannya sebagai suatu hal yang salah kelihatannya tidak menghentikan
orang lain untuk melakukan hal tersebut. Ide bahwa kekerasan adalah
satu-satunya yang menghasilkan sesuatu adalah argument yang sangat berbahaya,
seperti halnya argument “mungkin akan membuat lebih baik” yang sangat ditentang
kaum Anarkis. Perkelahian dengan para penegak hokum sering terjadi akibat
dilarangnya acara-acara atau pertunjukan-pertunjukan. Anarcho Punk tidak pernah
terlibat dalam kekerasan berkedok revolusi atau pembunuhan politik, yang pasti
para kaum Anarki sama sekali tidak berorientasi kekerasan, tidak perduli apa
yang dikatakan media. Uang dapat mengganti jendela atau kaca baru, tetapi
seberapa banyakpun tetap tidak dapat menggantikan nyawa manusia yang melayang
dalam peperangan demi pemerintah. Penghancuran property tidak hanya dapat
dilihat sebagai statement politik, karena banyak Punk sekaligus mengadopsi hal
tersebut sebagai satu cara bersenang-senang. Punk mengadopsi cara-cara yang
biasa digunakan EARTH FIRST!yaitu DIRECT ACTION, penyabotan dan penghancuran
system adalah bagian utama dari gerakan Punk meskipun demikian aksi-aksi mereka
jarang melibatkan konfrontasi fisik atau pertumpahan darah, kecuali bila
melibatkan Skinhead atau penegak hukum.

Anarkisme dan Komunisme

Tidak seperti kontra
kultur borjuis lainnya, punk menolak Komunisme beserta semua tradisi sayap kiri
– pemerintah – demokrasi – kapitalisme. Reformasi yang dilakukan partai besar
dianggap Punk tadaklah cukup karena amat sangat bersifat statis. Reormasi hanya
MENYENANGKAN bukan MEMBEBASKAN orang-orang yang terlibat didalamnya. Meskipun
demikian, seperti halnya komunisme, Punk terlibat dalam berbagai gerakan
gerakan yang mendukung hak perempuan, kelas pekerja serta sama-sama membenci masyarakat
kapitalis.

Kelompok-kelompok Komunis tidak akan pernah memperjuangkan pembebasan
massa, karena hal tersebut hanya akan membuat mereka terhambat dalam upaya
untuk memegang kekuasaan. Ketika mereka memperoleh jalan kearah kekuasaan, maka
mereka akan mengadopsi sifat menindas seperti halnya penguasa-penguasa Negara
sebelum meraka. Rezim-rezim Komunis secara substansial tidak berbeda dengan
rezim-rezim yang mereka tumbangkan, paling tidak dalam satu objek menjadi
PENGUASA/PENGATUR. Sedangkan Anarkis percaya revolusi bukanlah suatu
penggantian yang sederhana dari satu pengatur ke pengatur lainnya, karena
Anarkis berarti tanpa pengatur/penguasa.

“Kita hidup di zaman dimana revolusi hanyalah berarti hasil rekayasa
kelas Profesional satu organisasi komunis yang merencanakn untuk menggulingkan
system kapitalis dan mencoba menggantinya dengan system yang sama busuknya,
jika tidak lebih menindas dari yang ada sekarang. Dalam pengertian ini revolusi
hanya menjadi lingkaran setan: satu pemberontakan tanpa orientasi yang hanya
akan menguatkan posisi kelas penguasa baru yang akan menggantikan posisi
penguasa lama. Komunisme tidak memiliki ketertarikan akan pembebasan diri dari
mental penguasa yang tidak bisa lepas dalam segala segi kehidupan kita saat
ini. Untuk mehapus kekuatan itu sendiri, hal yang merupakan ideal para Anarkis,
dank arena hal itu pula maka Komunisme sama tidak diinginkan oleh para Anarkis
sebagaimana Kapitalisme.

Anarkisme dan Kapitalisme

Sifat alami
pemerintahan meliputi penindasan dan eksploitasi bagi semua orang-orang
didalamnya. Hal yang membuat Kapitalisme beserta masalah-masalah yang
diciptakannya menjadi target utama para Punk Anarkis. Kurangnya perumahan yang
menciptakan Tuna Wisma, klasikisme yang menyebabkan pemikiran sempit serta
eksploitasi ditempat-tempat kerja merupakan hasil dari system yang dibangun
atas dasar kerakusan. Sementara tidak perlu dipungkiri jika ternyata system
kapitalisme juga membuat sebagian orang dapat merasakn kemewahan hidup, yang
merupakan hasil eksploitasi dari mereka-mereka yang tidak memiliki kemewahan.
Kepercayaan kuno akan menjadi kaya melalui kerja keras dan kejujuran adalah
mitos paling bodoh yang pernah dicekokkan ke kepala kita, karena bila hal
tersebut benar-benar terjadi maka saya sudah amat sangat kaya sekarang ini.
Dalam masyarakat Kapitalis, definisi kesuksesan diartikan dalam pengertian kemewahan
dan komoditas, dimana dengan menggunakan definisi ini kelas menengah sudah
lebih dari cukup akan menolak perubahan radikal, dengan status kelas menengah
mereka akan sangat ketakutan menjadi miskin. Kecenderungannya, adalah mereka
yang merasa miskin secara material merasa HARUS bekerja keras demi memenuhi
kemewahan gaya hidup kelas menengah. Fakta bahwa orang-orang lebih memilih
menjarah peralatan stereo dan TV daripada makanan dalam kasus-kasus penjarahan,
menunjukkan mereka telah teryakinkan bahwa hidup yang lebih baik berarti lebih
banyak memiliki barang-barang mewah, bukan makanan. Tidak diragukan kemewahan
dan uang pada saat ini membuat hidup jauh lebih mudah, tapi untuk menilai suatu
kesuksesan dan kegagalan dalam term ini memiliki dampak yang sangat berbahaya.

KAPITALISME berhubungan dengan teoritikal yang mengasumsikan tiap-tiap
manusia mencoba untuk MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN INDIVIDUALNYA, sebagai contoh
mengubah semua hal menjadi komoditi-komoditi yang dapat dijual dan dibeli. Hal
inilah yang paling jelas dalam lingkungan hancur-hancuran yang kita hidupi
sekarang ini. Ketika ekonomi hanya menghitung nilai-nilai produk lingkungan
tanpa menggubris kehilangan-kehilangan yang diakibatkannya. Hal ini merupakan
satu pertanda yang memastikan bencana bagi generasi manusia berikutnya
(termasuk juga didalamnya hewan dan tumbuhan). Dalam kasus yang paling ekstrim:
dimana pemikiran-pemikiran mancapai puncaknya, ketika manusia saling berperang,
dan hal tersebut menjadi komoditi bagi manusia lainnya, membuat membunuh sudah
kehilangan makna.


(Taken from blog sebelah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar