Karena terkadang kita harus berbicara.

Tempat dimana semua saling bercampur tidak karuan.

Selasa, 06 Juli 2010

Segelas kopi dan beberapa batang rokok

Saya adalah pecandu berat kopi,dan telah berlangsung selama beberapa tahun yang lalu,tepatnya sekitar 3tahun yg lalu.Aroma kopi yg begitu eksotis,rasanya yg pahit,membuat saya begitu tergila gila.Ditambah lagi dengan beberapa batang rokok sebagai teman.Sering saya melewatkan malam malam yg dingin dikota Bandung ini dengan hal tersebut.Begitu pula saat baru terjaga dari tidur.Hal yg pertama terlintas dikepala saya adalah:kopi,bukan sikat gigi,bukan makanan,tapi kopi.

Kopi bagi saya adalah seorang sahabat.Teman curhat,tempat berkeluh kesah.Sering saya melamun ditemani kopi,dan tentu saja rokok.Kopi hitam kental yg rasanya pahit.Saya memandangnya sebagai gambaran hidup kita,yg sulit,keras,tidak menyenangkan,yg diwakili dengan rasa pahit itu sendiri.Tapi,kita bisa begitu akrab dengan hal tersebut,menjadi kecanduan.Seperti saya yg begitu akrab dengan hal ini,dengan kafein.

Bagaimanapun,hidup ini memang begitu menyebalkan menurut saya...

Saat liburan semester datang,beberapa teman pergi berlibur melepas penat.Sedangkan saya hanya diam dikamar kost saya tanpa melakukan apa-apa.Dengan alasan yg sangat - sangat klasik:tidak punya cukup uang.

Saat musim perbaikan nilai datang,saya tidak bisa ikut dengan alasan yg sama:tidak punya cukup uang.Dan ini adalah tahun kedua saya.

Saya memiliki seorang kakak yg begitu saya benci.Memiliki beberapa kerabat yg tidak layak disebut saudara.Dan sederet hal menyebalkan lainnya...

Begitu banyak cerita yg tidak mungkin saya ceritakan satu persatu...

Sering saya melamunkan hal-hal tersebut.Begitu bencinya saya pada hal-hal ini...

Tapi apa gunanya ????

Seperti inilah hidup yg kita jalani.Tidak selamanya kita merasakan hal-hal yg menyenangkan.Mau tidak mau kita harus menjalaninya.

Seperti halnya kopi yg akan tetap memiliki sisi yg pahit walaupun kita menambahkan banyak gula.Yang tidak akan pernah berwarna putih walaupun kita menuangkan susu kedalamnya.Dia tetaplah kopi yg berwarna hitam dan memiliki rasa yg pahit.Tergantung bagaimana kita menyajikannya seperti apa agar terlihat menarik dan pas.Agar kita bisa nikmati sambil mengobrol,menonton televisi dan sebagainya...

Begitu pula dengan hidup.Tergantung bagaimana kita menjalani dan menyikapinya.Apakah akan kita habiskan dengan berkeluh kesah sambil menjalani jengkal demi jengkalnya dengan penuh kekecewaan dan frustasi,atau dengan penuh suka cita dan senyuman agar terasa ringan walaupun bermacam masal datang silih berganti dengan bertubi-tubi.

Ya,seperti halnya kopi,hidup ini pahit.Tergantung bagaimana kita mengemasnya agar bisa kita jalani...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar