Karena terkadang kita harus berbicara.

Tempat dimana semua saling bercampur tidak karuan.

Jumat, 11 Juni 2010

Blablabla

Sebenarnya,ini cuman gerutuan-gak-jelas saya,tapi berhubung ini lumayan mengganggu,jadi ya saya tulis aja disini…
Dari pada saya kepikiran terus ???
Dan kalo sedikit kemana saja atau ngawurpun ya maap sajalah,soalnya memang saya kan orangnya gak pinter-pinter amat bahkan bisa dibilang bloon….

Hehehehe

Hmmm begini,saya sebenarnya bingung,bahkan gak tau harus nulisnya gimana….

Wkwkwkwkwkwkkkwkkk

Ok, seriusan sekarang mah….
Jujur,saya Cuma seorang mahasiswa rantau yang kere yang menggantungkan hidup hanya dari kiriman orang tua yg nggak bisa dibilang banyak.Saat kiriman tak datang,otomatis dompet saya pasti cekak.Pilihannya pun hanya dua…
1.Minjem sama teman,dengan wajah memelas,sambil bilang “nanti kalo kiriman datang saya bayar deh”.
2.Kelaparan,menanti nasib baik datang sambil bengong,ngutruk sana ngutruk sini.

Sempat beberapa kali saya terpikir untuk mencari pekerjaan sebagai sampingan.Tapi,sebelum melamar,saya ciut duluaan.Kenapa ??? Saya sekarang baru punya ijazah SMA,sedangkan disetiap iklan lowongan pekerjaan selalu berbunyi “ DICARI PRIA ATAU WANITA BERPENDIDIKAN MINIMAL D3/S1 “.Memang,ada beberapa yang menerima orang – orang yang berijazah SMA.Akan tetapi,kita harus bersaing dengan ribuan pelamar lain yang juga menginginkan pekerjaan tersebut.Disini,nasib lah yg mungkin bermain.Apakah kita bisa lolos atau tidak ??? bila tidak,silahkan mencari pekerjaan lain atau gigit jari saja sampai putus.

Mungkin beberapa dari kalian bernasib sama dengan saya,atau bahkan lebih parah lagi.Jujur saja,saya tidak ingin sampai putus sekolah hanya karena masalah biaya.Tapi tidak bisa dipungkiri juga,sekolah itu memerlukan biaya yg lumayan bikin orang tua saya stress mencarinya.Beruntunglah wahai kalian anak – anak orang kaya….
Tapi disini,kita bisa melihat sesuatu yg ( mungkin ) sangat aneh.Bersekolah untuk mendapat pekerjaan yang layak = Mencari uang dengan menggunakan uang.Yup,dengan kata lain,semakin besar modal yg kalian keluarkan,semakin menjanjikanlah masa depan kalian.

Huh,SUCKS !!!!!
Masa depan kita ditentukan oleh uang,apa-apaan ini ???
Inilah realitanya.Kita bersekolah bertahun tahun hanya untuk mendapatkan ijazah,untuk mencari kerja yang ujung2nya adalah uang,uang dan uang.Kita hidup untuk uang,sadar ataupun tidak,uang mengatur hidup kita.Bila kita memerlukan sesuatu,harus dibeli dengan uang.Kita lapar,harus membeli makanan dengan uang.Kita sakit dan berobat,harus membayar dengan uang.Kita bersekolah,harus membayar dengan uang.Bahkan salah satu teman saya tidak punya pacar karena tidak punya uang. Hehehehehe

Jujur,saya benci harus hidup didunia seperti ini,yang segala sesuatunya harus punya uang.Ok,kita harus memilikinya.Tapi bagai mana caranya kita mendapatkanya bila untuk mencarinya pun kita dipersulit.

Sudah jatuh,tertimpa tangga.Sistem yg tidak adil menjerat kita.Kita seakan diharuskan untuk berjudi,dan terus berjudi.Ibarat judi togel,bila kita pasang besar maka saat kita menangpun,mendapat hasil yg besar pula.

Inilah yg terjadi bila lapangan pekerjaan semakin sempit.

Lapangan pekerjaan itu ibarat 1buah umpan yg diperebutkan oeh 1000 ikan.Ikan-ikan itu saling berebut satu sama lain.Dan akhirnya,yang terpilihpun hanya satu ikan.Dan itu pun belum jelas,apakah nantinya si ikan itu akan dibunuh lalu dimasak,atau dipelihara.Sama dengan si pelamar pekerjaan,dengan diberlakukannya sistem kontrak,apakah akan terus bekerja atau berhenti setelah kontraknya putus.Bila putus,maka penghasilannya pun berhenti,sama seperti si ikan yg akhirnya dibunuh.Bila terus bekerja menjadi pekerja tetap ( atau dengan kata lain diangkat ),dengan keadaan sekarang yg seperti saya bilang “ segala sesuatunya dengan uang”,mungkin seumur hidupnya akan dipakai untuk bekerja,menghasilkan uang,terus,dan terus.Menjadi manusia dengan rutinitas yg membosankan.Hidup seakan hanya berada di satu kotak.Bangun tidur,pergi kekantor,lalu malamnya pulang kerumah.Sama dengan ikan peliharaan yang hidupnya hanya didalam kolam atau akuarium.Tidak bisa kemana mana karena ia membutuhkan air untuk hidup,sedangkan diluar tempatnya hidup,tidak ada air yg ia butuhkan.

Ungkapan sikaya makin kaya,dan simiskin makin miskin pun benar benar terjadi.Contohnya,saat sikaya menabung dibank,ia mendapatkan undian sebuah mobil mewah karena jumlah uang yg ia tabungkan sangatlah besar.Sedangkan simiskin,harus mewarisi kemiskinannya kepada anaknya,karena si anak tidak bisa ia sekolahkan agar ia suatu saat dapat bekerja ditempat yg layak karena masalah biaya.Inilah contoh kesenjangan sosial yg tidak bisa dianggap remeh…

Sangat sangat ironis.Saat seorang bayi menangis karena tidak ada susu untuk diminum,sementara para pemilik perusahaan dengan enaknya berpesta dengan whisky yang harganya setara dengan seratus dus susu balita.Bahkan didaerah Garut Jawa Barat,ada sebuah keluarga yg sehari-harinya hanya mengkonsumsi air putih,karena tidak mampu membeli beras ,dan parahnya lagi,aparat desa setempat tidak ada satupun yang tau atau mungkin tidak perduli dengan kondisi mereka.

Tidak sedikit orang yg melakukan hal hal yg negatif demi mencukupi kebutuhan hidupnya.Mulai dari menjadi pelacur,menipu,mendagangkan obat terlarang…. Apakah kalian fikir seseorang mau menjadi preman kalau bukan karena sulitnya lahan pekerjaan,pendidikan yang rendah???bila mereka mempunyai pilihan,mungkin mereka lebih memilih bekerja dengan halal dibandingkan dengan memalak dan meresahkan warga.
Sedangkan lahan pekerjaan yg layak itu sulitnya minta ampun.Seperti yang saya bilang,1 umpan oleh 1000 ikan.Sekarang ,siapa yg sudi menjadi buruh pabrik yg kerjanya berat tapi hanya mendapatkan upah yg sangat sangat minim ??? untuk apa susah pergi kesekolah bila dengan jalan mengemis kita bisa mendapatkan uang,toh pada akhirnya kita juga kita menggunakan ijazah untuk bekerja ???

Jangan heran bila banyak orang yg berfikiran seperti itu…

Sekarang,banyak sarjana yg menganggur.Ijazah s1 seakan tidak ada harganya.Lalu bagaimana dengan nasib para pelamar yg nya lulus SMA ??? Saya sama sekali tidak bisa membayangkan yang akan terjadi 10 tahun mendatang bila kondisinya terus seperti ini……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar